Laman

Senin, 19 Juli 2010

"Sifat Anak Tunggal"




Seorang guru sekolah minggu bertanya, “Bagaimana dengan keluarga yang hanya memunyai satu orang anak? Sifat-sifat apakah yang menandai anak tunggal dalam suatu keluarga?”
Seorang anak tunggal dapat menunjukkan sifat-sifat anak sulung maupun anak bungsu. Dia kemungkinan cenderung untuk mencapai prestasi, dan sering memunyai keinginan yang besar untuk menyenangkan orang tuanya. Tetapi, dia merasa aman dalam hubungannya dengan orang tua, sebab tidak perlu takut disaingi oleh adik-adiknya.
Banyak pasangan yang memusatkan kehidupan mereka pada anak tunggal mereka. Akibatnya, banyak anak tunggal yang percaya bahwa satu-satunya tugas orang tua mereka adalah melayani dan memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini akan menimbulkan masalah bagi mereka ketika dewasa. Anak tunggal dapat bertumbuh dengan merasa bahwa perhatian utama kehidupan hanyalah berkisar pada mereka. Karena tidak ada saudara yang dapat mengajarkan sesuatu kepadanya, mereka mungkin memunyai kesulitan mengembangkan kemampuan sosial, seperti dalam hal membina persahabatan dan berbagi rasa. Karena mereka tidak mengalami kecemburuan atau persaingan dalam keluarga, mereka mungkin menemui kesulitan untuk menghadapi masalah tersebut di kemudian hari dalam kehidupannya. Kesepian dan merasa terasing karena menjadi anak tunggal juga dapat menjadi suatu masalah. Sering kali, anak tungggal harus berjuang melawan hubungan yang retak dalam kehidupan.
Bagaimana Anda berkomunikasi dengan anak tunggal? Karena mereka sering kali bersifat anak sulung dan juga anak bungsu, Anda perlu memerhatikan petunjuk untuk kedua kelompok tersebut. Penting bagi Anda untuk mengamati anak tunggal Anda secara cermat dan menyesuaikan cara Anda berkomunikasi menurut sifat yang diperlihatkannya. Yang terutama, kenalilah keunikannya dan belajarlah untuk berbicara sesuai dengan gayanya.

Selengkapnya...

Rabu, 14 Juli 2010

"Metode Mengajar"



Waktu terbaik untuk kita menanam sebuah pohon adalah sepuluh tahun yang lalu. Dan waktu terbaik kedua adalah hari ini. Jika kita menanam pohon sepuluh tahun yang lalu, pasti hari ini kita sudah dapat menikmati hasilnya. Dan waktu terbaik kedua adalah hari ini. Mungkin kita tidak bisa mneikmati sepuluh tahun ke depan pohon yang kita tanam hari ini. Tetapi generasi selanjutnya pasti akan menikmatinya.
Jika hari ini kita diijinkan Tuhan untuk menanamkan benih kebenaran kepada anak-anak, mari kita tanamkan benih firman itu sebaik mungkin di hati dan di kehidupan anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita. Benih Firman Tuhan yang kita genggam adalah benih yang unggul namun benih itu terkadang tidak tumbuh dan menghasilkan buah karena kita yang tidak cakap menanamnya. Bahkan tidak jarang kalau benih itu tercecer sehingga dipatok burung, diinjak pejalan kaki dan sebagainya.
Mengajarkan sebuah kebenaran kepada anak haruslah kaya dengan metode. Pengajar tidak bisa hanya terpaku pada satu metode saja. Seperti halnya seorang anak adalah pribadi yang sangat aktif dan dinamis serta memiliki daya khayal yang tinggi, maka seorang pelayan anak harus mampu menyajikan kebenaran dengan berbagai metode.
Ada beberapa metode mengajar kepada anak yang bisa digunakan
1. Metode Diskusi
Metode ini hanya akan efektif jika dilakukan untuk kelas besar. Dalam metode ini pengajar akan mengajukan sebuah pertanyaan atau ide yang harus dipecahkan bersama. Anak-anak dipancing untuk bisa mengemukakan pendapatnya tanpa merasa takut. Dalam hal ini pengajar harus memiliki kemampuan yang baik dan menguasai topic yang sedang dibahas. Antisipasi pertanyaan anak yang terkadang “nyeleneh”.

2. Metode Drama (Theater Method)
Drama atau sandiwara adalah metode yang bisa kita gunakan dalam menyampaikan kebenaran. Dalam metode ini perlu “kerja lebih keras” karena perlu penulisan scenario dan latihan bersama. Namun dalam metode ini kita bisa melibat anak sebagai pemain.

3. Metode Full Fun /Games
Metode ini sering juga dikenal dengan metode MEBIG (Memory Bible Games) dari Saporo Japan dan Wing-wings dari Korea Selatan. Dalam metode ini anak-anak diajak bermain namun dalam bermain itu ada nilai kebenaran yang kita tanamkan.

4. Metode Menonton Film
Menonton film adalah kesukaan bagi anak-anak. Kita bisa memanfaatkan kesukaan anak-anak ini dengan menonton sebuah film yang memiliki nilai kebenaran. Jangan lupa untuk mengulas kebenaran yang terkandung di dalamnya.

5. Metode Bercerita.
Metode ini sering sekali dipakai dikalangan sekolah minggu. Untuk dapat bercerita dengan baik kita perlu sekali memahami beberapa hal:

1. Baca bahan cerita dengan cermat. Pastikan bahwa Anda memahami cerita yang akan disampaikan
2. Tentukan alurnya.
2.1. Pendahuluan
2.2. Isi cerita harus mengandung kebenaran.
2.3. Cerita yang baik harus mengadung sesuatu yang dapat mengubah seseorang ke arah yang lebih baik.

a. Perhatikan kosa kata.
b. Ekspresi dan gerak harus singkron dengan cerita.
c. Buatlah penerapan yang praktis. Buatlah penerapan selama bercerita dengan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut anak-anak untuk menerapkan pelajaran yang sedang disampaikan. Buatlah cerita Anda berbeda. Jangan menceritakan cerita dengan gaya yang sama.
d. Ulangi penekanan atau tujuan dari sebuah cerita.
e. Gunakan alat bantu. Baik Audio atau Visual
f. Hindari pengalihan perhatian.
g. Akhiri dengan sebuah komitmen.
Selengkapnya...

Selasa, 13 Juli 2010

"Jaga Baik-baik"


Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1 Yoh.3:16)

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu . Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”
Sampai saat ini, tidak ada manusia yang bisa menggantikan pengorbanan Tuhan Yesus. Tidak ada kasih yang begitu mulia seperti Tuhan Yesus. Ia berkorban bukan untuk bangsa Israel saja, tetapi bagi seluruh umat manusia. Dan keselamatannya itu berlaku sampai pada saat ini. Yang menjadi permasalahannya adalah, bisakah kita mempertahankan keselamatan yang di anugerahkan Tuhan kepada kita? Belajar dari rasul-rasul Tuhan seperti Yohanes, Petrus, Stefanus, Paulus, dan sampai kepada orang-orang yang mempertahankan iman kepercayaan mereka kepada Tuhan. Ketika mereka menghadapi masalah, tantangan dan berbagai cobaan, mereka tetap mengasihi Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah sungguh-sungguh mengasihi Tuhan? Ingatlah selalu akan pengorbanan-Nya yang mulia.

“Pengorbanan Tuhan Yesus adalah segalanya dalam hidup kita”
Selengkapnya...