Laman

Rabu, 14 Juli 2010

"Metode Mengajar"



Waktu terbaik untuk kita menanam sebuah pohon adalah sepuluh tahun yang lalu. Dan waktu terbaik kedua adalah hari ini. Jika kita menanam pohon sepuluh tahun yang lalu, pasti hari ini kita sudah dapat menikmati hasilnya. Dan waktu terbaik kedua adalah hari ini. Mungkin kita tidak bisa mneikmati sepuluh tahun ke depan pohon yang kita tanam hari ini. Tetapi generasi selanjutnya pasti akan menikmatinya.
Jika hari ini kita diijinkan Tuhan untuk menanamkan benih kebenaran kepada anak-anak, mari kita tanamkan benih firman itu sebaik mungkin di hati dan di kehidupan anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita. Benih Firman Tuhan yang kita genggam adalah benih yang unggul namun benih itu terkadang tidak tumbuh dan menghasilkan buah karena kita yang tidak cakap menanamnya. Bahkan tidak jarang kalau benih itu tercecer sehingga dipatok burung, diinjak pejalan kaki dan sebagainya.
Mengajarkan sebuah kebenaran kepada anak haruslah kaya dengan metode. Pengajar tidak bisa hanya terpaku pada satu metode saja. Seperti halnya seorang anak adalah pribadi yang sangat aktif dan dinamis serta memiliki daya khayal yang tinggi, maka seorang pelayan anak harus mampu menyajikan kebenaran dengan berbagai metode.
Ada beberapa metode mengajar kepada anak yang bisa digunakan
1. Metode Diskusi
Metode ini hanya akan efektif jika dilakukan untuk kelas besar. Dalam metode ini pengajar akan mengajukan sebuah pertanyaan atau ide yang harus dipecahkan bersama. Anak-anak dipancing untuk bisa mengemukakan pendapatnya tanpa merasa takut. Dalam hal ini pengajar harus memiliki kemampuan yang baik dan menguasai topic yang sedang dibahas. Antisipasi pertanyaan anak yang terkadang “nyeleneh”.

2. Metode Drama (Theater Method)
Drama atau sandiwara adalah metode yang bisa kita gunakan dalam menyampaikan kebenaran. Dalam metode ini perlu “kerja lebih keras” karena perlu penulisan scenario dan latihan bersama. Namun dalam metode ini kita bisa melibat anak sebagai pemain.

3. Metode Full Fun /Games
Metode ini sering juga dikenal dengan metode MEBIG (Memory Bible Games) dari Saporo Japan dan Wing-wings dari Korea Selatan. Dalam metode ini anak-anak diajak bermain namun dalam bermain itu ada nilai kebenaran yang kita tanamkan.

4. Metode Menonton Film
Menonton film adalah kesukaan bagi anak-anak. Kita bisa memanfaatkan kesukaan anak-anak ini dengan menonton sebuah film yang memiliki nilai kebenaran. Jangan lupa untuk mengulas kebenaran yang terkandung di dalamnya.

5. Metode Bercerita.
Metode ini sering sekali dipakai dikalangan sekolah minggu. Untuk dapat bercerita dengan baik kita perlu sekali memahami beberapa hal:

1. Baca bahan cerita dengan cermat. Pastikan bahwa Anda memahami cerita yang akan disampaikan
2. Tentukan alurnya.
2.1. Pendahuluan
2.2. Isi cerita harus mengandung kebenaran.
2.3. Cerita yang baik harus mengadung sesuatu yang dapat mengubah seseorang ke arah yang lebih baik.

a. Perhatikan kosa kata.
b. Ekspresi dan gerak harus singkron dengan cerita.
c. Buatlah penerapan yang praktis. Buatlah penerapan selama bercerita dengan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut anak-anak untuk menerapkan pelajaran yang sedang disampaikan. Buatlah cerita Anda berbeda. Jangan menceritakan cerita dengan gaya yang sama.
d. Ulangi penekanan atau tujuan dari sebuah cerita.
e. Gunakan alat bantu. Baik Audio atau Visual
f. Hindari pengalihan perhatian.
g. Akhiri dengan sebuah komitmen.

Tidak ada komentar: